Dia
Bukan Ibuku
Pagi-pagi
aku keluar rumah untuk membeli sarapan, kulihat ibuku sedang menjemur pakaian.
Setelah beberapa menit berjalan, aku sampai di pertigaan jalan. Aku melihat
sosok itu. Tingginya tak lebih tinggi dariku, ia mengenakan kerudung putih
panjang. Atasannya batikPGRI berwarna
biru, sedangkan bawahannya rok hitam panjang. Ia berjalan perlahan, tak begitu
cepat. Tangan kanannya menjinjing tas hitam, persis seperti tas ibuku.
Apa
mungkin ibuku pergi sepagi ini? Lalu, apa mungkin ibuku yang tadi sedang
menjemur pakaian, sekarang sudah berangkat untuk mengajar? Aku mengucek mataku,
kulihat ia semakin jauh dari pandanganku. Buru-buru aku pulang memastikan. Dari
kejauhan aku melihat seorang wanita, sedang menjemur pakaian. Semakin
kumendekat, semakin jelas wanita itu. Kerudung hitam dengan gamis ungu,
tangannya memegang pakaian yang basah dan disampirkannya pakaian itu di tali
jemuran. Kudekati, semakin jelas wanita itu, sambil memeras baju batik biru
PGRI yang basah dan kerudung putih yang masih teronggok di ember. Itu ibuku! Lalu,
siapa yang tadi kulihat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar