Mawar tersenyum nyinyir pada sang surya
Sedang ilalang asik berjingkat-jingkat kiri dan kanan
Ini syair sedarhana, kawan
Tentang tukang kebun dan problema
Sepetak tanah, di depan halaman
Berarak belukar dengan segala sampahnya
Aduh, tukang kebun datang
Ini bulan Mei
Yaa..kita tahu itu
Dua bulan lagi, bulan Juli
Kata Sapardi itu berarti hujan sebentar lagi
Tangan tiada bersarung
Peluh biarkan berjatuh
Dada yang sesak biarkan menyibak
Lelah habis semua tanah digarap
Seekor dara mengamati tukang kebun
Sedang melati dikatup senja
Dirangkainya pada purnama
Sekuntum mekar bunga padma
Dengan kumbang dan seroja
Ah, tak terperi terlalu mempesona
Habis tenggelam dalam senja yang marun
Patik bukan sedang sembarang menghias tanam, kawan
Tanaman hias tertanam dalam taman, teman
Asosiasi lanskap dengan biorama dakwah
Kadang kita tak sadar sedang menanam di pinggir kawah
Bak taman kota yang ramai dengan sampah
Sahaya hanya seorang tukang kebun
Membuat indah segala ditanam
Hamba tak pandai berpantun
Biar saudara yang menghayati dalam
Jika masih dakwah itu terasa indah
Relakan hati sampai bertemu taman di surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar